DATA/ FOTO BELUM LENGKAP :
ZAENAL FANANI
Jl. Slagah Gg. 5 Pasuruan
081 331 667 458
Sabtu, 19 Juni 2010
Senin, 14 Juni 2010
Siska
DATA/ FOTO BELUM LENGKAP :
Vitriyanti
Sidoarjo, 1 Juni 1987
Lebaniwaras, Wringin anom, Gresik
085852653381
chiz_cakephe87@yahoo.com
Universitas Negeri Surabaya 2009
PENGALAMAN PAMERAN :
- Pameran bersama mahasiswa negeri surabaya angkatan 2005 ”pameran bareng” 2006
- Pameran tugas mahasiswa negeri surabaya angkatan 2005 ”pameran bareng” 2005-2009
- Pameran ”Pak DENI” Desain Grafis dan Seni di Balai Pemuda Surabaya 2006.
- Pameran ”Pak DENI II” Desain Grafis dan Seni di galeri RAOS Batu Malang 2008
- Pameran tugas akhir mahasiswa universitas negeri surabaya di Galleri RAOS Batu-Malang 2009
Vitriyanti
Sidoarjo, 1 Juni 1987
Lebaniwaras, Wringin anom, Gresik
085852653381
chiz_cakephe87@yahoo.com
Universitas Negeri Surabaya 2009
PENGALAMAN PAMERAN :
- Pameran bersama mahasiswa negeri surabaya angkatan 2005 ”pameran bareng” 2006
- Pameran tugas mahasiswa negeri surabaya angkatan 2005 ”pameran bareng” 2005-2009
- Pameran ”Pak DENI” Desain Grafis dan Seni di Balai Pemuda Surabaya 2006.
- Pameran ”Pak DENI II” Desain Grafis dan Seni di galeri RAOS Batu Malang 2008
- Pameran tugas akhir mahasiswa universitas negeri surabaya di Galleri RAOS Batu-Malang 2009
Rendy johansyah S.
DATA/ FOTO BELUM LENGKAP :
Rendy johansyah S.
Jl. Semangka 8/ 10 Pasuruan
0343 416151
Rendy johansyah S.
Jl. Semangka 8/ 10 Pasuruan
0343 416151
Nur aini Joka Banda
DATA/ FOTO BELUM LENGKAP :
Nur aini Joka Banda
pengkol Kab Pasuruan
085 258 180 009
Nur aini Joka Banda
pengkol Kab Pasuruan
085 258 180 009
AJ Arif
Miftakhul Jannah Adni ( Ana )

Malang, 19 September 1984
Jl. Supriadi No. 46 Pogar-Bangil
(0343) 742613, 081334519419
miftaadni@yahoo.com
SENI RUPA Univ. Negeri Malang 2003
klik gambar

“WHITE ROSE” , 90 x 70 cm, Oil on Canvas, 2008
Penggambaran dalam karya yang berjudul “White Rose” ini, menggambarkan tentang salah satu indahnya kekayaan flora Negara Indonesia. Bunga mawar putih sebagai lambang persahabatan dan kesucian hati. Tidak kalah cantik dan harumnya dengan mawar merah. bentuknya yang indah, dapat digunakan sebagai bunga hiasan di dalam rumah ataupun sebagai bunga di taman (halaman rumah).
Salah satu hasil kekayaan bumi Indonesia yang kita cintai adalah bambu. Beberapa karya seni rupa terapan daerah yang terdapat di Indonesia berupa berbagai peralatan rumah tangga memakai bahan dasar dari bambu yang telah diolah sedemikian rupa. Bambu yang telah diolah tersebut dibuat anyaman cantik yang diberi berbagai warna. Hasilnya dapat berupa berbagai peralatan rumah tangga seperti tikar, tempat nasi atau mangkok yang terbuat dari bambu, dapat digunakan sebagai pigura foto, tempat pensil, tempat koran/ majalah, dan hiasan lainnya. Bahkan karena kokohnya sebuah bambu, hampir di setiap pembangunan gedung/ rumah, bambo digunakan sebagai tumpuan dan menahan saat pengecoran.
Dalam karya lukisan ini memberikan objek kursi-kursi yang seakan melayang tak tentu arah yang pasti. Yang dimaksudkan dalam lukisan ini adalah diibaratkan kedudukan yang diperebutkan oleh manusia-manusia, yang terkadang juga menggunakan segala cara untuk mendapatkan kedudukan tersebut.
PENGALAMAN PAMERAN :
- Pameran Seni Rupa di DKM 2006
- Pameran Seni Rupa Tiga Generasi 2007
- Pameran Seni Lukis Gandeng Renteng Pasuruan 2009
Moch. Mischat

Moch. Mischat
Bangil, 2 April 1957
Jl. Supriadi No. 46 Pogar-Bangil
(0343) 742613, 081703016509
SENI RUPA Univ. Negeri Malang 1977
klik gambar
Dalam kehidupan banyak sekali godaan yang mengincar diri kita. Tak sedikit yang terjerembab masuk kedalamnya. Salah satu godaan tersebut adalah judi. Parjudian sangat sulit sekali dimusnahkan. Orang berjudi menghabiskan uang, kemudian haus menenggak miras. Semua adalah godaan setan yang tiada henti-hentinya menerjam manusia. Semua bisa kita hindari jika kita kuat iman dan selalu ingat kepada sang Pencipta.
Setiap perjalanan hidup pasti ada senang dan sedih. dalam kesedihan kita harus selalu mencari hikmah yang terkandung didalamnya. Seperti yang terjadi kesedihan pada waktu bencana tsunami. Manusia pada teriak meminta kekuatan dan bantuan kepada Tuhannya. Yang terjadi semua terlintas dengan cepatnya. Tinggal gimana manusia bisa tetap tegar dan dapat mengambil hikmah terhadap kejadian bencana tsunami tersebut. Manusia harus tetap mengingat dan meminta perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terhindar dari bencana dan kemurkaannya.
Seluruh makhluk yang ada di bumi diciptakan Allah. Semua memiliki arah dan tujuan yang sama, yaitu mencari keridhoan Allah SWT. Dengan berbagai amal perbuatan yang baik mereka lakukan. Berusaha menjadi orang yang beruntung dan tidak menjadi orang yang merugi pada waktu perhitungan amal perbuatan di akhirat kelak.
PENGALAMAN PAMERAN :
- Lima belas kali pameran di Malang.
- di Kampus IKIP (UM), DKM, UNIBRAW, Galeri Pondok Seni Batu, Dampit dsb.
- Pameran bersama di Surabaya, Kediri, Jakarta, sering kali di Bangil.
- Terpilih mengikuti Pameran Seniman Muda di ASEAN di Hongkong Art Centre dan keliling ASEAN.
Zuhkhriyan Zakaria (Jek)

Narotali, 12 Agustus 1987
Rumah :Jl. Raya Pleret 1/3 gg.7 no.19 (Blk. Koramil)
Pleret Kec. Pohjentrek Kab. Pasuruan Jawa Timur 67171
Studio : Jl. Candi II no. 197 Kel. Karang Besuki
Kec.Sukun Malang
Email : encek_san@yahoo.co.id
0343-417733/ +6285 755 519 902 /+6285 234 865 663
Seni Rupa Univ Negeri Malang 2005-2010
klik gambar
“U LIKE-ULEK”, Zuhkhriyan Zakaria, 25x25x27 cm 8 series, Resin, 2009
“SBY nDADI”, 37X41 cm, mix media, 2009
"LOCAL KISSME",120x120 cm, resin, cat minyak diatas papan, 2010
"PENAWARAN",45x60x75 cm, resin, eitenwere, alumunium, dan kertas, 2009
"JARANAN JALANAN",Ukuran sesuai objek, mix media, 2009
"KAMAR GANTI TIMBANG TIMBANGAN", 80x80x215 cm, mix media, 2008
PENGALAMAN PAMERAN :
2010 “Snot and Slober” Café Ria Djenaka Malang
“Gandeng Renteng” Yon Zipur 10 Kota Pasuruan
“Gandeng Renteng” Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang
“Gak Pamer” Sanggar Tari Karawitan Asri Kusuma Malang
2009 “Serumpun Mata: Seni Grafis dan Patung” Perpustakaan Pusat UM
“Instalasi Ojo Go Jek, di Kamis Berdarah” Taman FS UM
“Seirama #2: Responsibiliti of Art” Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang
“Lukisan CAPRES” Little Sanghai Taman Dayu Pandaan Pasuruan
“Mahotsalaksa Karya, Jagir #2” Jagir Sidoresmo Surabaya
“War is Art” STIE STIMIK Asia Malang
“Reflesing Art, HMJ SEDESA” Toko Buku Toga Mas Malang,
“Reflesing Art, HMJ SEDESA” Pare Kediri
“Bersama Setara Serasa” Dewan Kesenian Malang (DKM)
“Bali yang Binal #3” Puputan Park Badung Denpasar Bali
“Warna Warni Gunung Lawu” Museum Bung Karno Blitar
“Untitle” Dewan Kesenian Malang (DKM)
2008 “Seni Rupa-rupa: Say Happy Birtday to Kartini” gedung E8 FS UM
“Urban Art” gedung E8 FS UM
“November Art” Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang
2007 “Flower Festival” Jatim Park Batu
“Gelar Karya” Lomba LKS antar SMK se-Indonesia Lap Parkir FS UM
“Seirama (Seni Rupa 2005)” Perpustakaan Pusat UM
“Apresiasi Seni Pelajar #3” gedung Graha Binaharja Kota Probolinggo
2006 “Majang Karya”gedung E8 FS UM Malang
2005 “ARTMOSPHERE” di Auditorium Universitas Negeri Malang (UM)
PENGALAMAN PERFORMANCE ART
2008 “Tamasja Sedesa” Area Parkir Pemandian Air Panas Cangar Malang
2009 “Jaranan Jalanan” Pertigaan Stasiun Kota Baru Malang
“ Banak Tapi” Pembukaan Pameran Seniman Jalanan Seikil, Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang
2010 ”Transformasi” Sanggar Pak Katam Gading Kasri Malang
”Perjalanan Tanpa Ujung” Pementasan Karya Dosen dan Alumni Pend. Seni Tari UM, Lapangan Pantai Univ Negeri Malang
”UKM Pindah Omah” Peresmian Gedung UKM UM, Area Unit Kegiatan Mahasiswa Univ Negeri Malang
” Mungggaling Kaweruh” Pembukaan Pameran Mahasiswa Pend. Seni Rupa angkatan 2007 Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang
“Hisap Sarinya, Renungan kala Hujan”,Bendungan Karangkates Malang
PENGALAMAN PENATA ARTISTIK DAN PANGGUNG
2007 “Tari Dheres” Gebyar Festival Tari 2007, Sananta Krida Univ Brawijaya
2008 “Tari Momong” Pekan Budaya Adikara Jawa Timur, Taman Krida Budaya Jawa Timur
“Tari Momong” Penghargaan dan Tali Asih dari Gubernur Jawa Timur kepada Seniman dan Budayawan, Gedung Gubernuran Grahadi Surabaya
“Tari Sukmantarlina” Pekan Seni Mahasiswa Regional Jawa Timur (PEKSIMINAL), Gedung Cak Durasim Surabaya
“Tari Sukmantarlina” Festival Seni Cak Durasim 2008, Gedung Cak Durasim Surabaya
“Sendratari Ramayana” Peringatan HUT Kab. Blitar ke- , Candi Panataran Kab. Blitar
“Ludruk OSO” Pagelaran Diklat 17 UKM STK-AK, Gedung Sasana Budaya Univ Negeri Malang
2009 “Ludruk Panji Pulang Jiwo” Pagelaran Diklat 17 UKM STK-AK, Gedung Sasana Budaya Univ Negeri Malang
“Pasar Seni Pertunjukan 2009” Lapangan A2 Univ Negeri Malang
“Penghargaan Mahasiswa Berprestasi 2009” Gedung Sasana Budaya Univ Negeri Malang
2010 “Tari Kesepian dalam Keramaian” Sanggar Pak Katam Gading Kasri Malang
”PEKSIMINAL Tangkai Dangdut” Gedung Sasana Budaya Univ Negeri Malang
“Persimpangan” Pentas Keliling Teater Hampa Indonesia, Gedung Sasana Budaya Univ Negeri Malang.






PENGALAMAN PAMERAN :
2010 “Snot and Slober” Café Ria Djenaka Malang
“Gandeng Renteng” Yon Zipur 10 Kota Pasuruan
“Gandeng Renteng” Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang
“Gak Pamer” Sanggar Tari Karawitan Asri Kusuma Malang
2009 “Serumpun Mata: Seni Grafis dan Patung” Perpustakaan Pusat UM
“Instalasi Ojo Go Jek, di Kamis Berdarah” Taman FS UM
“Seirama #2: Responsibiliti of Art” Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang
“Lukisan CAPRES” Little Sanghai Taman Dayu Pandaan Pasuruan
“Mahotsalaksa Karya, Jagir #2” Jagir Sidoresmo Surabaya
“War is Art” STIE STIMIK Asia Malang
“Reflesing Art, HMJ SEDESA” Toko Buku Toga Mas Malang,
“Reflesing Art, HMJ SEDESA” Pare Kediri
“Bersama Setara Serasa” Dewan Kesenian Malang (DKM)
“Bali yang Binal #3” Puputan Park Badung Denpasar Bali
“Warna Warni Gunung Lawu” Museum Bung Karno Blitar
“Untitle” Dewan Kesenian Malang (DKM)
2008 “Seni Rupa-rupa: Say Happy Birtday to Kartini” gedung E8 FS UM
“Urban Art” gedung E8 FS UM
“November Art” Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang
2007 “Flower Festival” Jatim Park Batu
“Gelar Karya” Lomba LKS antar SMK se-Indonesia Lap Parkir FS UM
“Seirama (Seni Rupa 2005)” Perpustakaan Pusat UM
“Apresiasi Seni Pelajar #3” gedung Graha Binaharja Kota Probolinggo
2006 “Majang Karya”gedung E8 FS UM Malang
2005 “ARTMOSPHERE” di Auditorium Universitas Negeri Malang (UM)
PENGALAMAN PERFORMANCE ART
2008 “Tamasja Sedesa” Area Parkir Pemandian Air Panas Cangar Malang
2009 “Jaranan Jalanan” Pertigaan Stasiun Kota Baru Malang
“ Banak Tapi” Pembukaan Pameran Seniman Jalanan Seikil, Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang
2010 ”Transformasi” Sanggar Pak Katam Gading Kasri Malang
”Perjalanan Tanpa Ujung” Pementasan Karya Dosen dan Alumni Pend. Seni Tari UM, Lapangan Pantai Univ Negeri Malang
”UKM Pindah Omah” Peresmian Gedung UKM UM, Area Unit Kegiatan Mahasiswa Univ Negeri Malang
” Mungggaling Kaweruh” Pembukaan Pameran Mahasiswa Pend. Seni Rupa angkatan 2007 Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang
“Hisap Sarinya, Renungan kala Hujan”,Bendungan Karangkates Malang
PENGALAMAN PENATA ARTISTIK DAN PANGGUNG
2007 “Tari Dheres” Gebyar Festival Tari 2007, Sananta Krida Univ Brawijaya
2008 “Tari Momong” Pekan Budaya Adikara Jawa Timur, Taman Krida Budaya Jawa Timur
“Tari Momong” Penghargaan dan Tali Asih dari Gubernur Jawa Timur kepada Seniman dan Budayawan, Gedung Gubernuran Grahadi Surabaya
“Tari Sukmantarlina” Pekan Seni Mahasiswa Regional Jawa Timur (PEKSIMINAL), Gedung Cak Durasim Surabaya
“Tari Sukmantarlina” Festival Seni Cak Durasim 2008, Gedung Cak Durasim Surabaya
“Sendratari Ramayana” Peringatan HUT Kab. Blitar ke- , Candi Panataran Kab. Blitar
“Ludruk OSO” Pagelaran Diklat 17 UKM STK-AK, Gedung Sasana Budaya Univ Negeri Malang
2009 “Ludruk Panji Pulang Jiwo” Pagelaran Diklat 17 UKM STK-AK, Gedung Sasana Budaya Univ Negeri Malang
“Pasar Seni Pertunjukan 2009” Lapangan A2 Univ Negeri Malang
“Penghargaan Mahasiswa Berprestasi 2009” Gedung Sasana Budaya Univ Negeri Malang
2010 “Tari Kesepian dalam Keramaian” Sanggar Pak Katam Gading Kasri Malang
”PEKSIMINAL Tangkai Dangdut” Gedung Sasana Budaya Univ Negeri Malang
“Persimpangan” Pentas Keliling Teater Hampa Indonesia, Gedung Sasana Budaya Univ Negeri Malang.
KONSEP BERKESENIAN
“Mencari Keakraban diri”
Banyak hal yang bisa kita lakukan dalam hidup ini, dan kedemokratisan ini yang menjadikan manusia berolah fikir dan berolah raga (bergerak) untuk mencari keakraban dengan hidupnya sendiri.Keakraban dengan alam seisinya menjadi semakin menarik untuk dilakukan dalam eksistensi manusia dalam ranah social kehidupan. Olah fikir sebagai siasat mencapai sebuah proses yang berkelanjutan dan terkadang memiliki tujuan, yang menuntut kecerdasan respon. Sungguh ironis bila hal-hal yang dianggap penting bila sesungguhnya hal itu adalah bumbu-bumbu penyedap hidup menjadi lebih sedap ditinggalkan oleh sebagian manusia, untuk mendapatkan racun-racun sebagai pemati aspek-aspek kehidupan yang lain, konsekuensi dari kedemokratisan hidup. Olah raga (bergerak) sebagai kelanjutan dari pola berfikir, walaupun terkadang keduaanya berjalan bersamaan, atau bergerak didahulukan sebelum berfikir (Filosofi Belangkon), bahkan tanpa ada pemikiran apapun, Kesemuanya hak manusia sebagai pemegang control kendali. “Mencari keakraban diri”, adalah kata kunci dalam pencapaian pengharapan dan cita-cita. Siasat-siasat dan trik-trik mencapai keakraban diri menjadi menarik dilakukan, dan terkadang membosankan. Apalah aksi-aksi yang menarik bahkan eksotik dalam menjadikan proses ini bergelimang pengalaman actual sampai spiritual. Dalam pencarian eksplorasi, eksperimen bahkan keplagiatan penting untuk dilakukan untuk menemukan apa yang didambakan terencana/tidak, semakin menarik bila dilakukan dengan mengeruk apa yang ada dalam diri, dan alam sebagai materinya, itulah adanya seni. Pencarian tak selamanya berujung dan cenderung berjalan apa adanya dan apa kataNya (kehendak Tuhan), Tetapi selama memakai nasihat dari Maestro Affandi “Kemapanan adalah, bukti mandeknya kreatifitas”, pencarian akan terus berlanjut. Pencarian keakraban saya lakukan dengan mengungkap permasalahan ataupun membuat masalah kebiasaan-kebiasaan/ kultur masyarakat lokal dengan segala kearifannya, sebagai identitas.
“Mencari Keakraban diri”
Banyak hal yang bisa kita lakukan dalam hidup ini, dan kedemokratisan ini yang menjadikan manusia berolah fikir dan berolah raga (bergerak) untuk mencari keakraban dengan hidupnya sendiri.Keakraban dengan alam seisinya menjadi semakin menarik untuk dilakukan dalam eksistensi manusia dalam ranah social kehidupan. Olah fikir sebagai siasat mencapai sebuah proses yang berkelanjutan dan terkadang memiliki tujuan, yang menuntut kecerdasan respon. Sungguh ironis bila hal-hal yang dianggap penting bila sesungguhnya hal itu adalah bumbu-bumbu penyedap hidup menjadi lebih sedap ditinggalkan oleh sebagian manusia, untuk mendapatkan racun-racun sebagai pemati aspek-aspek kehidupan yang lain, konsekuensi dari kedemokratisan hidup. Olah raga (bergerak) sebagai kelanjutan dari pola berfikir, walaupun terkadang keduaanya berjalan bersamaan, atau bergerak didahulukan sebelum berfikir (Filosofi Belangkon), bahkan tanpa ada pemikiran apapun, Kesemuanya hak manusia sebagai pemegang control kendali. “Mencari keakraban diri”, adalah kata kunci dalam pencapaian pengharapan dan cita-cita. Siasat-siasat dan trik-trik mencapai keakraban diri menjadi menarik dilakukan, dan terkadang membosankan. Apalah aksi-aksi yang menarik bahkan eksotik dalam menjadikan proses ini bergelimang pengalaman actual sampai spiritual. Dalam pencarian eksplorasi, eksperimen bahkan keplagiatan penting untuk dilakukan untuk menemukan apa yang didambakan terencana/tidak, semakin menarik bila dilakukan dengan mengeruk apa yang ada dalam diri, dan alam sebagai materinya, itulah adanya seni. Pencarian tak selamanya berujung dan cenderung berjalan apa adanya dan apa kataNya (kehendak Tuhan), Tetapi selama memakai nasihat dari Maestro Affandi “Kemapanan adalah, bukti mandeknya kreatifitas”, pencarian akan terus berlanjut. Pencarian keakraban saya lakukan dengan mengungkap permasalahan ataupun membuat masalah kebiasaan-kebiasaan/ kultur masyarakat lokal dengan segala kearifannya, sebagai identitas.
Yudha Prihantanto
Saiful Ulum
Pasuruan, 12 september 1987
Jl. Slamet Riyadi Pasuruan
grunge_ipoel@yahoo.com
081936942786
"ISOLATION", 100X100 cm, acrylic on canvas, 2010


Konsep Berkesenian :
Indah Walau Indah itu Relatif yang Penting Gak Objektif bagi diri sendiri dan Memberi Manfaat bagi orang lain.
Sri Fartimah “Tutuk”
Teguh Purwanto
Mokhamad Rusli

Pasuruan, 27 september 1971
Wartel Nila, Raya : Ranuklindungan Kec. Grati
Kab : pasuruan 67184
(0343) 481574. 081 334 654 464
Otodidak
klik gambar
PENGALAMAN PAMERAN :
- Pameran bersama KGSP
- 2 tahun mendirikan galeri seni di Pasar seni Sidoarjo
KONSEP BERKESENIAN :
Secara umum Konsep Seni Kami adalah 3 hal: Humanisme, Kelestarian Lingkungan, dan Kedamain (Religi).
Humanisme adalah bahwa karya kami,. dalam hal ini Seni Rupa Lukis - dengan cara kami sendiri - berisi pesan peningkatan derajad hakiki kemanusiaan yang bertautan dengan alam secara langsung.
Kelestarian Lingkungan : bahwa karya seni lukis kami mengetengahkan potret lingkungan riil sekaligus mendambakan potret iingkungan lestari yang ideal yang tujuan akhirnya untuk kelestarian kehidupan kemanusiaan (konsep I).
Kedamaian ( Religi ) : Ini artinya niat kami untuk berkarya, tujuan akhirnya adalah kedamaian yang sebanding lurus dengan tujuan religi secara umum. Dengan kata lain tujuan kami berkesenian adalah untuk ibadah, baik untuk diri maupun untuk kehidupan kemanusiaan.
Akhirnya sebagai contoh konkrit Konsep Seni I & II ( Humanisme dan Kelestarian Lingkungan) secara umum dapat diwakili oleh karya-karya lukis Pemandangan / Panorama Alam sekitar. Sedang konsep III (Kedamaian / Religi) dapat diwakili oleh karya-karya lukis Kaligrafi Arab.
- Pameran bersama KGSP
- 2 tahun mendirikan galeri seni di Pasar seni Sidoarjo
KONSEP BERKESENIAN :
Secara umum Konsep Seni Kami adalah 3 hal: Humanisme, Kelestarian Lingkungan, dan Kedamain (Religi).
Humanisme adalah bahwa karya kami,. dalam hal ini Seni Rupa Lukis - dengan cara kami sendiri - berisi pesan peningkatan derajad hakiki kemanusiaan yang bertautan dengan alam secara langsung.
Kelestarian Lingkungan : bahwa karya seni lukis kami mengetengahkan potret lingkungan riil sekaligus mendambakan potret iingkungan lestari yang ideal yang tujuan akhirnya untuk kelestarian kehidupan kemanusiaan (konsep I).
Kedamaian ( Religi ) : Ini artinya niat kami untuk berkarya, tujuan akhirnya adalah kedamaian yang sebanding lurus dengan tujuan religi secara umum. Dengan kata lain tujuan kami berkesenian adalah untuk ibadah, baik untuk diri maupun untuk kehidupan kemanusiaan.
Akhirnya sebagai contoh konkrit Konsep Seni I & II ( Humanisme dan Kelestarian Lingkungan) secara umum dapat diwakili oleh karya-karya lukis Pemandangan / Panorama Alam sekitar. Sedang konsep III (Kedamaian / Religi) dapat diwakili oleh karya-karya lukis Kaligrafi Arab.
Moch. Rois Asyari
Moch. Rois Asyari
Pasuruan, 26 Juni 1958
ISTANA GALLERY
Jl. KH. Hasyim Asyari No. 7 Pasuruan
0343 426101
081 936 998 235




KEGIATAN BERKESENIAN :
1977
Penghargaan I Seni Lukis Kota Pasuruan
1978-1979
Pelukis Poster di Surabaya
1979
Mendirikan sanggar lukis ASRI
1980-1994
Guru Seni Rupa di SMA Swasta Pasuruan
1982-1999
Juri tetap seni lukis Kota Pasuruan
1982
Pameran lukisan di Jember
1983
Pameran Poster di Surabaya
1984-1986
Lukis terbaik antar Mahasiswa
1992
Pameran lukisan di Jember
1994
Pameran lukisan di Madiun
Desain Dekorasi Keramik Export di Mojokerto
1996-1997
Kontrak Lukis di Hotel Erlangga Jogjakarta
1996
Nominasi I Lomba Poster se Jawa Timur
1996-1997
Pameran di Jogjakarta
1999
Pameran Poster di Jakarta dan ASEAN
2002
Pameran di Jogjakarta Hotel Melia Purosani
2004
Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur
2005
Guru Seni Rupa di SMPN 8 Pasuruan
2006
Gambar Bareng Bencana Lapindo
Pameran di JTV Surabaya
2008
Mengikuti Sarasehan Lingkungan dan Budaya di Hotel
Shangrila Surabaya
2009
Pameran Guru Seni Pasuruan di Pasuruan
2010
Gambar Bareng Seniman Pasuruan, HUT Kota Pasuruan
Pameran Bareng / Gandeng Renteng di Pasuruan
KONSEP BERKESENIAN :
Semua makhluk di dunia pasti mampu menciptakan segala yang diinginkannya.
Pasuruan, 26 Juni 1958
ISTANA GALLERY
Jl. KH. Hasyim Asyari No. 7 Pasuruan
0343 426101
081 936 998 235




KEGIATAN BERKESENIAN :
1977
Penghargaan I Seni Lukis Kota Pasuruan
1978-1979
Pelukis Poster di Surabaya
1979
Mendirikan sanggar lukis ASRI
1980-1994
Guru Seni Rupa di SMA Swasta Pasuruan
1982-1999
Juri tetap seni lukis Kota Pasuruan
1982
Pameran lukisan di Jember
1983
Pameran Poster di Surabaya
1984-1986
Lukis terbaik antar Mahasiswa
1992
Pameran lukisan di Jember
1994
Pameran lukisan di Madiun
Desain Dekorasi Keramik Export di Mojokerto
1996-1997
Kontrak Lukis di Hotel Erlangga Jogjakarta
1996
Nominasi I Lomba Poster se Jawa Timur
1996-1997
Pameran di Jogjakarta
1999
Pameran Poster di Jakarta dan ASEAN
2002
Pameran di Jogjakarta Hotel Melia Purosani
2004
Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur
2005
Guru Seni Rupa di SMPN 8 Pasuruan
2006
Gambar Bareng Bencana Lapindo
Pameran di JTV Surabaya
2008
Mengikuti Sarasehan Lingkungan dan Budaya di Hotel
Shangrila Surabaya
2009
Pameran Guru Seni Pasuruan di Pasuruan
2010
Gambar Bareng Seniman Pasuruan, HUT Kota Pasuruan
Pameran Bareng / Gandeng Renteng di Pasuruan
KONSEP BERKESENIAN :
Semua makhluk di dunia pasti mampu menciptakan segala yang diinginkannya.
Rohadi

Klaten, 15 Juni 1959
Penekun Seni rupa dan teater
Jl. Bengawan Solo No.33 Tembokrejo Indah
Pasuruan – Jawa Timur
( 0343 ) 422918 / 081 25 27 02 88 / 085 815 164 750
Otodidak





PENGALAMAN PAMERAN :
- Pameran Lukisan bersama Seniman Pondok ASRI Pasuruan Th. 2000
- Pameran Lukisan “ Kabar dari Pasuruan Menepis Kekerasan” di Hotel Purosari – Jogjakarta Tahun 2002
- Pameran HUT Keuangan di Gedung DJP Pusat Jakarta Th. 2003, 2004, 2006 dan 2009
- Pameran Lukisan “ Bukan Sekedar Numpang Lewat “ di Pasuruan Th. 2006
- Pameran Tunggal di Galery “RAOS” Batu – Malang tahun 2007
- Pameran “ Gandeng Renteng “ kelompok KGSP Pasuruan tahun 2010
AKTIFITAS TEATER :
1. Pembuat Naskah dan Sutradara dalam pementasan Teater berjudul
“ Megat –T- Ruh”, tahun 2007.
2. Pembuat Naskah dan Sutradara dalam pementasan Teater berjudul “ Bharata Yudha/Karno Tanding”, tahun 2009.
3. Sutradara dalam pementasan Teater yang berjudul “ Penganten Remaja 17 Pasang Berbaris” Karya Badrie tahun 2010.
KONSEP KARYA SENI RUPA
“ Kesenian adalah tata nilai dasar kehidupan, dan berkesenian adalah pelaksanaan nilai-nilai dasar manusia dalam kehidupan bermasyarakat ( lingkungan ) dalam satu sisi Materialnya dan sisi lainnya adalah pelaksanaan nilai-nilai dasar manusia ( hakekat asli manusia ) dalam sisi Imaterialnya, kesenian dan berkesenian bagi saya adalah merupakan kebutuhan hidup dan pelaksanaan ( proses ) hidup dalam kehidupan, sehingga Agama yang merupakan kebutuhan primer untuk pemenuhan immaterial, berkesenian merupakan kebutuhan primer kedua setelah Agama.
“Disadari atau tidak bahwa “aku” atau “diri” yang lebih sering kita mengucapkannya lebih banyak didasari Aku atau Diri sebagai subyek material sehingga sering kita terjebak pada prinsip-prinsip konsep yang realis karena yang demikian memang kelihatan lebih nyata dan mudah dipahami, dan hal yang demikian itu merasuk pula di dunia Seni Rupa yang lebih mementingkan kebagusan warna, garis dan bentuk sedangkan disitu tidak mengisyaratkan adanya Jiwa dan Ruh didalamnya.
“Aku atau Diri yang terdiri dari “jasad”, “jiwa” dan “Ruh” adalah adalah satu kesatuan, dan apabila salah satu tidak ada, maka Aku tidak ada. Aku si pembuat ide, Aku si konseptor, Aku si pengolah warna, aku si pembuat garis dan bentuk , aku si pelaku sejarah adalah “Aku yang utuh material dan immaterial serta Aku yang rasional dan irasional” walau tidak salah bahwasanya garis, warna dan bentuklah yang sedemikian kuatnya sehingga membentuk Aku/Diri, tapi tepatkah menyoal benar salah ?, sebab Aku/Diri ini hanyalah sebutir debu ditengah hamparan kerelatifitasan.
Waktu terus bergerak, zaman terus berubah, gambir sirih dan gincu hanyalah kamuplase permainan waktu yang terus membisik-bisikan kenikmatan untuk melupakan Aku/Diri .
Sebuah karya adalah visual/ungkapan dari Aku/Diri. Dari Aku yang dengan pengalammnya masa lalu, dari Aku yang gelisah, bermimpi, berangan-angan, berproses dan dari Aku yang berharap, yang merupakan petualangan olah pikir dan olah rasa.
“Alam semesta adalah bahan baku natural dalam pemenuhan subyek material dan alam supranatural adalah bahan baku primer subyek immaterial, realita adalah kenyataan rasio/akal dan irasionalita adalah kenyataan rasa, sehingga Keindahan yang merupakan topnya the top dunia seni bukan merupakan bahan untuk dibicarakan/ didiskusikan dan keindahan bukan masalah dimana, apa dan kenapa sebagai bahan untuk bertanya, tapi keindahan adalah bahan untuk dinikmati dan dirasakan “.
“Lantas kenapa tulisan ini dimunculkan … ?
# Ya ini kan menu konsumsi dunia luar dan ini juga merupakan salah satu jembatan pintu masuk.
“ Teoriii …. !
# Itu pintu masuk kedua.
“ Literatur, pengalaman , identitas, Jatidiri…… !
# Itu pintu yang lainnya
“ Ada berapa pintu masuk… saudara !
# Hanya ada satu pintu masuk menuju keindahan, adalah pintu kerelatifitasan selebar langit dan bumi.
“ Sok tau,
# Itu sentolopnya
“ Ah…. Masa bodo, pusing…!
# Ha …. Itu proooooses !
“ Huble-ble. Hwle-hwle-hwle Ж♫☼£¥۩ ………. !
# Selamat…. Anda berhasil masuk pada situs duniaku.
- Pameran Lukisan “ Kabar dari Pasuruan Menepis Kekerasan” di Hotel Purosari – Jogjakarta Tahun 2002
- Pameran HUT Keuangan di Gedung DJP Pusat Jakarta Th. 2003, 2004, 2006 dan 2009
- Pameran Lukisan “ Bukan Sekedar Numpang Lewat “ di Pasuruan Th. 2006
- Pameran Tunggal di Galery “RAOS” Batu – Malang tahun 2007
- Pameran “ Gandeng Renteng “ kelompok KGSP Pasuruan tahun 2010
AKTIFITAS TEATER :
1. Pembuat Naskah dan Sutradara dalam pementasan Teater berjudul
“ Megat –T- Ruh”, tahun 2007.
2. Pembuat Naskah dan Sutradara dalam pementasan Teater berjudul “ Bharata Yudha/Karno Tanding”, tahun 2009.
3. Sutradara dalam pementasan Teater yang berjudul “ Penganten Remaja 17 Pasang Berbaris” Karya Badrie tahun 2010.
KONSEP KARYA SENI RUPA
“ Kesenian adalah tata nilai dasar kehidupan, dan berkesenian adalah pelaksanaan nilai-nilai dasar manusia dalam kehidupan bermasyarakat ( lingkungan ) dalam satu sisi Materialnya dan sisi lainnya adalah pelaksanaan nilai-nilai dasar manusia ( hakekat asli manusia ) dalam sisi Imaterialnya, kesenian dan berkesenian bagi saya adalah merupakan kebutuhan hidup dan pelaksanaan ( proses ) hidup dalam kehidupan, sehingga Agama yang merupakan kebutuhan primer untuk pemenuhan immaterial, berkesenian merupakan kebutuhan primer kedua setelah Agama.
“Disadari atau tidak bahwa “aku” atau “diri” yang lebih sering kita mengucapkannya lebih banyak didasari Aku atau Diri sebagai subyek material sehingga sering kita terjebak pada prinsip-prinsip konsep yang realis karena yang demikian memang kelihatan lebih nyata dan mudah dipahami, dan hal yang demikian itu merasuk pula di dunia Seni Rupa yang lebih mementingkan kebagusan warna, garis dan bentuk sedangkan disitu tidak mengisyaratkan adanya Jiwa dan Ruh didalamnya.
“Aku atau Diri yang terdiri dari “jasad”, “jiwa” dan “Ruh” adalah adalah satu kesatuan, dan apabila salah satu tidak ada, maka Aku tidak ada. Aku si pembuat ide, Aku si konseptor, Aku si pengolah warna, aku si pembuat garis dan bentuk , aku si pelaku sejarah adalah “Aku yang utuh material dan immaterial serta Aku yang rasional dan irasional” walau tidak salah bahwasanya garis, warna dan bentuklah yang sedemikian kuatnya sehingga membentuk Aku/Diri, tapi tepatkah menyoal benar salah ?, sebab Aku/Diri ini hanyalah sebutir debu ditengah hamparan kerelatifitasan.
Waktu terus bergerak, zaman terus berubah, gambir sirih dan gincu hanyalah kamuplase permainan waktu yang terus membisik-bisikan kenikmatan untuk melupakan Aku/Diri .
Sebuah karya adalah visual/ungkapan dari Aku/Diri. Dari Aku yang dengan pengalammnya masa lalu, dari Aku yang gelisah, bermimpi, berangan-angan, berproses dan dari Aku yang berharap, yang merupakan petualangan olah pikir dan olah rasa.
“Alam semesta adalah bahan baku natural dalam pemenuhan subyek material dan alam supranatural adalah bahan baku primer subyek immaterial, realita adalah kenyataan rasio/akal dan irasionalita adalah kenyataan rasa, sehingga Keindahan yang merupakan topnya the top dunia seni bukan merupakan bahan untuk dibicarakan/ didiskusikan dan keindahan bukan masalah dimana, apa dan kenapa sebagai bahan untuk bertanya, tapi keindahan adalah bahan untuk dinikmati dan dirasakan “.
“Lantas kenapa tulisan ini dimunculkan … ?
# Ya ini kan menu konsumsi dunia luar dan ini juga merupakan salah satu jembatan pintu masuk.
“ Teoriii …. !
# Itu pintu masuk kedua.
“ Literatur, pengalaman , identitas, Jatidiri…… !
# Itu pintu yang lainnya
“ Ada berapa pintu masuk… saudara !
# Hanya ada satu pintu masuk menuju keindahan, adalah pintu kerelatifitasan selebar langit dan bumi.
“ Sok tau,
# Itu sentolopnya
“ Ah…. Masa bodo, pusing…!
# Ha …. Itu proooooses !
“ Huble-ble. Hwle-hwle-hwle Ж♫☼£¥۩ ………. !
# Selamat…. Anda berhasil masuk pada situs duniaku.
Langganan:
Postingan (Atom)